Rokok, Benarkah Racun Generasi Bangsa?
Rokok, Racun bagi Generasi Bangsa
Jaman sekarang terdapat barang kecil yang mudah dibawa dan didapat, yaitu rokok. Barang yang populer untuk kalangan dewasa ini menjadi populer juga dikalangan remaja generasi muda, pada hari ini penulis akan membahas mengenai hal tersebut terhadap para remaja terutama yang sedang menginjak usia sekolah.
Pengenalan Rokok?
Sebelum kita mengetahui dampak dari merokok, kita harus mengetahui apa sumber yang dapat membuat generasi muda mengenal rokok, bahkan sampai menjadi seorang perokok aktif. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat rokok mudah dikenal oleh remaja-remaja di jaman sekarang (dikutip dari Kaskus):
Pengenalan Produk Secara Masif
Iklan-Iklan seperti billboard atau spanduk yang mengenalkan produknya pada masyarakat
Mudah Didapat dan Ekonomis
Rokok adalah suatu barang yang mudah didapat dan murah, hanya cukup meraih kocek sebesar Rp.20,000 bahkan kurang. Rokok dapat dijual di warung-warung, mini market, maupun pedagang asongan yang terdapat di pinggir jalan.
Media
Generasi Muda dapat dirubah pola pikirnya oleh media untuk terus menggunakan rokok, seperti rokok itu bagian dari hidup yang tidak dapat dilepaskan. Malahan, media bisa saja mempengaruhi pemikiran orang mengenai rokok sebagai suatu hal yang dapat dibanggakan.
Media yang menyajikan hiburan seperti film, buku, atau sumber media yang lain dapat mempengaruhi pola pikir generasi muda yang sedang menonton film itu. Mereka berpikir akan terlihat lebih keren atau mirip dengan tokoh itu jika mereka merokok seperti tokoh-tokoh kesukaan mereka. Padahal, belum tentu tokoh itu merokok di dalam dunia asli, lho.
Mengikuti Teman / Ikut-ikutan
Mengikuti Teman / Ikut-ikutan
Jawaban yang sering dipakai oleh perokok jika ditanyai mengenai awal kebiasaan merokok adalah ikut-ikutan. Pola Pikir anak remaja maupun anak kecil gampang sekali terpengaruhi (atau masih labil), jika anak tersebut bergaul dalam lingkungan yang salah (seperti ditawari rokok), maka bisa saja anak tersebut terpengaruh dan ikut-ikutan mengonsumsi rokok.
Jawaban yang sering dipakai oleh perokok jika ditanyai mengenai awal kebiasaan merokok adalah ikut-ikutan. Pola Pikir anak remaja maupun anak kecil gampang sekali terpengaruhi (atau masih labil), jika anak tersebut bergaul dalam lingkungan yang salah (seperti ditawari rokok), maka bisa saja anak tersebut terpengaruh dan ikut-ikutan mengonsumsi rokok.
Bersifat Turun Menurun
Apa yang dimaksud dari turun-temurun? Turun Temurun dapat berarti dari orang tua kepada generasi selanjutnya, bisa saja seorang anak diajari cara untuk melinting rokok (jaman dahulu) atau disuruh untuk membeli rokok lalu menghisapnya bersama-sama, hal ini sangat buruk sekali, terutama mereka yang masih kecil yang kesehatannya perlu dijaga.
Mungkin itulah beberapa alasan mengapa generasi muda dapat mengenali rokok dengan baik, Setelah mengetahui apa alasannya, mari langsung saja kembali ke topik-topik kita mengenai dampak rokok terhadap generasi muda kita.
DAMPAK MEROKOK PADA REMAJA ?
Menurut kutipan artikel dari Depkes, dinyatakan bahwa :
"Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas yaitu; 27 % (Susenas 1995); 31,5 % (SKRT 2001); 34,4% (Susenas 2004); 34,7% (Riskesdas 2007) dan 36,3% (Riskesdas 2013). Walaupun proporsi perokok wanita lebih rendah dibandingkan pria, namun terjadi juga peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013). Data Global Youth Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014) menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%), "
Disana disebutkan bahwa 20,3% anak sekolah (36% laki-laki dan 4,3% perempuan) merokok.
Perlu diketahui bahwa penggunaan rokok di Indonesia juga terus meningkat setiap tahun
Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa remaja di Indonesia sudah banyak melakukan kegiatan merokok, tetapi bisa juga dikatakan remaja tersebut sedang berkembang secara pisikologis dengan normal karena remaja tersebut sedang mencari jati diri atau mencoba sesuatu yang baru. Tetapi apakah mereka tahu dampak dari menggunakan rokok tersebut?
Rokok hanya dapat merugikan para generasi penerus bangsa, kadang penulis merasa kasihan pada remaja-remaja yang mungkin mendapat pergaulan yang salah maupun bimbingan ataupun waktu orang tua yang kurang terhadap sang anak, penulis rasa rokok dapat menimbulkan macam-macam efek negatif, terutama penyakit yang akan menunjang di hari tua nanti. Tetapi, mari kita bahas mengenai dampak buruk dari merokok bagi remaja ( Terutama mereka yang sedang di usia sekolah)
Mengandung Penyakit Jangka Lama yang Dapat Tertimbun Dalam Tubuh
Banyak sekali penyakit yang bisa didapati didalam diri seorang perrokok aktif, seperti kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, kanker tenggorokan, osteoporosis dan macam-macam penyakit lainnya yang dapat menimbun dalam tubuh dalam jangka waktu lama maupun singkat.
Bukankan sangat lucu jika tubuh dan hidup pemberian Tuhan disia-siakan hanya untuk sebatang rokok?
Prestasi dan Fisik Cenderung Menurun
Akibat dari merokok sendiri mungkin dapat menurunkan prestasi dan menurunkan fisik, seorang murid bisa saja meminta ijin ke toilet pada guru hanya untuk merokok sehingga ia tertinggal suatu materi karena ingin merokok, begitu pula dengan fisiknya. Bagi seorang perokok aktif, sistem pernapasannya menjadi terganggu sehingga memiliki napas pendek, hal ini membuat seorang remaja sangat sulit untuk mengikuti kegiatan olahraga atau melakukan kegiatan yang membutuhkan fisik banyak.
Menimbulkan Kecanduan
Merokok dapat menyebabkan kecanduan. Seorang perokok biasanya mengatakan "Mulut Asem kalo gak merokok" jika ia tidak merokok sebentar saja, hal ini membuat pemikiran remaja menjadi seperti terikat pada merokok. Dikutip dari artikel hello sehat mengenai nikotin dan kinerja otak adalah :
"Nikotin membuat seseorang ketergantungan dengan cara memicu peningkatan hormon dopamin pada otak. Peningkatan dopamin berlebih pada perokok juga disertai dengan penurunan enzim monoamineoxidase yang berperan dalam menurunkan kadar dopamin. Tanpa enzim tersebut, kadar dopamin akan lebih sulit terkendali sehingga menyebabkan ketergantungan."
http://kidsgen.blogspot.co.id/ |
Dengan peningkatan hormon dopamin pada otak yang menyebabkan rasa tenang, relaks, bahagia yang dipicu berlebihan oleh zat nikotin, seorang perokok menjadi tidak dapat berpikir dengan tenang dan menjadi cepat marah, begitupula dengan meningkatnya tingkat stress jika tidak menghisap sebatang rokok atau menahan keinginan untuk merokok, ini halnya sama seperti anak bayi yang diberi botol susu, jika tidak diberikan nantinya akan marah dan tidak tenang.
Selain itu, para remaja yang sudah memiliki ketergantungan pada rokok tidak akan segan-segan mengeluarkan uang untuk membeli rokok demi memenuhi kepuasan diri yang hanya untuk sesaat saja, sehingga uang jajan dapat berkurang dan bisa saja uang yang mustinya dipakai untuk makan dipakai untuk membeli rokok sehingga menyebabkan imunitas tubuh maupun kondisi fisik menjadi menurun.
Seorang perokok terlihat fisiknya lebih buruk dibanding remaja lainnya
Taukah kalian bahwa merokok tidak hanya merusak paru-paru saja? tetapi dapat menyebabkan Keriputan, Gigi Menguning, Mulut Bau, Pita Suara Rusak, Kuku Menguning, dan segala macam hal lainnya?
Bisakah kalian bayangkan jika pacar kalian (perempuan maupun laki) memegang-megang badan atau rambut kalian dengan tangan menguning dan mulut bau? yah mungkin sedikit ada yang mau, tetapi rata-rata pasti akan menjawab tidak bukan?
Sebenarnya masih banyak lagi hal negatif yang dapat didapati, tetapi penulis memutuskan untuk memilih beberapa penyakit yang rentan terjadi pada remaja jika merokok agar mereka dapat memikirkan kembali saat ingin merokok.
Renungkan sejenak :
Sebatang rokok yang mungkin harganya hanya Rp.2000 dapat merusak masa depan seseorang yang bahkan tidak bisa dinilai dengan uang lagi, terutama nyawa, pekerjaan, prestasi maupun seseorang yang cinta kepada kita.
Pencegahan Rokok dan Cara Menguranginya?
Untuk para perokok pemula maupun seorang yang belum merokok, mohon untuk berhenti atau jangan pernah mencoba untuk merokok sekalipun, tolong pikirkan masa depan kalian sebelum menggunakan barang-barang seperti itu. Karena sekalinya ketagihan, maka akan susah sekali untuk keluar dari efek ketagihan tersebut.
Maka cara untuk mengurangi atau mencegahnya adalah dengan cara melakukan PENGALIHAN
Kenapa pengalihan? Setelah banyak riset dilakukan, terdapat beberapa jenis hormon jika kita menginginkan sesuatu, tetapi dua jenis hormon yang dominan adalah Dopamin dan Opioid, dimana dopamin ialah hormon yang mendorong untuk melakukan suatu hal (motivator), dan opioid adalah hormon yang bereaksi sebagai hadiah saat setelah melakukan sesuatu hal (kepuasan).
Dalam menahan diri, otak kita akan menyalurkan hormon yang membuat kita semakin ingin untuk melakukan hal tersebut, semakin dipikirkan untuk menahan, malah semakin ingin untuk berbuat hal tersebut, maka bagaimana caranya agar bisa tahan? Lupakan, betul, lupakan keinginan untuk menahan dengan cara melakukan pengalihan terhadap hal lain.
Olahraga merupakan cara pengalihan terbaik |
Misalkan ketika ada hasrat untuk ingin merokok, lakukanlah suatu olahraga, beribadah, menonton tv, buat diri anda sesibuk mungkin sehingga tidak ada waktu untuk merokok, sebisa mungkin jauhi rokok juga dari jangkauan anda.
Itulah beberapa dampak rokok terhadap remaja, semoga artikel ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua dan penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam menulis maupun unsur yang penulis tidak sengaja menyinggung. Tetapi dari semua itu Terimakasih telah membaca artikel ini, Salam.
Komentar
Posting Komentar